PEREKONOMIAN
INDONESIA
TUGAS
KEDUA
PEMBANGUNAN
DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
NAMA KELOMPOK:
1.
ARINDA SAPUTRI (21216075)
2.
FEBY ANGGUN NURALIF (22216763)
3.
KARTIKA PUSPITA SARI (23216827)
4.
MUTIARA GUSTI PANGESTIKA (25216191)
5.
NUR AYNA ANGKAT (25216534)
KELAS : 1EB02
A.
Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi merupakan
sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu
perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Jadi, pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perekonomian dikatakan mengalam
pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap pembangunan faktor-faktor
produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Indikator yang digunakan untuk
menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi :
·
Tingkat perumbuhan PDB
(Produk Domesti Bruto)
·
Tingkat pertumbuhan PNB
(Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang
lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas
pada negara yang bersangkutan.
A.
Pengertian
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi adalah suatu
proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
menghitung adanya pertambahan penduduk disertai adanya perubahan fundamental
(perubahan mendasar) dalam struktur ekonomi. Pembangunan ekonomi bisa diartikan
pula sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk
meningkat dalam jangka panjang. Dalam pengertian ini terkandung tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi yaitu :
a) Pembangunan
ekonomi sebagai suatu proses.
Artinya pembangunan
ekonomi merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau
bangsa. Sebagai contoh, seperti bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan
untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
b) Pembangunan
ekonomi sebagai suatu usaha.
Artinya yaitu untuk meningkatkan
pendapatan perkapita. Sebagai suatu usaha, pembangunan ekonomi merupakan
tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka
mengingkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikinan, sangat dibutuhkan peran
serta masyarakat, pemerintah, dan semua
elemen negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan ekonomi. Hal
ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencermikan perbaikan dalam
kesejahteraan masyarakat.
c) Peningkatkan
pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Artinya suatu
perekonomian dinyatakan berkembang bila pendapatan perkapitanya dalam jangka
panjang cenderung meningkat. Misalnya, suatu negara mengalami musibah bencana
alam atau kekacauan politik sehingga mengakibatkan perekonomiannya mengalami
kemunduran. Namun kondisi tadi hanyalah bersifat sementara yang terpenting
negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke
tahun
Pembangunan ekonomi sebenarnya tidak lepas dari
pertumbuhan ekonomi. Hubungan ini terlihat bagaimana pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
B. Perbedaan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi.
1. Pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif. Bukan hanya pertumbuhan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan
ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikkan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses berkembang
atau naiknya produk berkapita yang terjadi dalam jangka waktu panjang.
Sedangkan pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan yang terjadi secara
terus menerus menuju perbaikan, adapun salah satu perubahannya terlihat pada
meningkatnya produk berkapita.
4. Pertumbuhan ekonomi dalam prosesnya tidak
memperhatikan pemerataan pendapatan. Sedangkan dalam pembangunan ekonomi dalam
prosesnya memperhatikan pemerataan pendapatan dan juga pemerataan pembangunan serta
hasilnya.
5. Ekonomi yang terus bertumbuh, tidak
memperhatikan pertambahan penduduk, sedangkan proses pembangunan ekonomi
memperhatikan pertambahan penduduk suatu negara.
6. Proses pertumbuhan ekonomi belum tentu dapat
meningkatkan taraf hidup suatu negara atau masyarakat. Sedangkan pembangunan
ekonomi dalam prosesnya bisa meningkatkan taraf hidup suatu negara atau
masyarakat.
7. Ketika suatu negara terjadi pertumbuhan ekonomi
maka belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi, namun ini dapat terjadi
sebaliknya karena pembangunan ekonomi suatu negara selalu beriringan dengan
pertumbuhan ekonomi.
8. Input pada pertumbuhan ekonomi selalu
menghasilkan output yang lebih banyak namun pada pembangunan ekonomi, input
tidak hanya menghasilkan putput yang banyak, namun di sisi lain juga terjadi
perubahan dalam kelembagaan dan juga pengetahuan teknik.
Contoh Kasus
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Gambaran Sri Mulyani Tentang Masa Depan RI di 2045
Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memaparkan prospek dan potensi Indonesia pada 2045.
Negara ini akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia
dengan pendapatan per kapita mendekati US$ 30 ribu. Kuncinya, bahu membahu
membangun Indonesia bersama-sama.
Indonesia, diakui Sri Mulyani,
termasuk negara berkembang yang berbeda dengan negara lainnya, seperti Brasil,
Meksiko yang menghadapi persoalan tertentu. Bahkan negara-negara penghasil
minyak, yakni Nigeria, Rusia, dan Afrika Selatan.
"Indonesia dianggap emerging market dengan
potensi cukup menjanjikan. Karena feedback yang kita terima dari pemegang surat
utang Indonesia, mereka sangat senang dengan prospek ekonomi kita dan mereka
percaya dengan kebijakan pemerintah," kata dia di Acara Stakeholder
Gathering di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa malam (14/3/2017).
Dirinya menyebut, Indonesia sangat berpotensi besar
untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada 2045. Pada
tahun itu pula, sambung Sri Mulyani, penduduk Indonesia akan mencapai lebih
dari 300 juta jiwa.
"Jumlah penduduk dengan usia produktifnya 52
persen, kelas menengah 82 persen, dan income per kapita
mendekati US$ 30 ribu karena kita akan menjadi negara dengan perekonomian ke-5
terbesar di dunia. Ini adalah perekonomian besar yang sangat potensial,"
jelas Sri Mulyani.
"Suatu kelas yang sangat tinggi dan mampu untuk
menjadi basis pembangunan apapun di negeri ini karena size-nya
sangat besar," dia menerangkan.
Untuk mewujudkan potensi ekonomi ini, Sri Mulyani mengaku,
kuncinya pemerintah, masyarakat, dan seluruh kalangan bergandeng tangan,
bekerja bersama bahu membahu membangun Indonesia menjadi lebih baik.
"Semua itu hanya akan tercapai apabila kita
menyiapkan infrastruktur yang berkualitas, manusia yang berpendidikan, kesiapan
teknologi dan informasi, kebijakan konektivitas sehingga Indonesia menjadi
negara yang tak terpisahkan, kelembagaan pemerintahan punya tata kelola baik,
dan sumber daya yang dikelola secara suistanable (berkelanjutan).
Inilah masa depan Indonesia," kata dia.
"Dengan upaya tersebut, Indonesia tidak hanya
mencapai apa yang diproyeksikan sekarang, tapi bisa menjadi pemain besar di
kawasan Asia, bahkan dunia," harap Sri Mulyani.
Pendapat :
Menurut
kami, Negara Indonesia sudah memiliki beragam infrastruktur yang memadai suntuk
dijadikan kedepannya yang akan terpilih ke perekonomian terbesar ke-5 diseluruh
negara. Indonesia harus saling bahu membahu agar kedepannya dapat menjadi
perekonomian serta inflasi yang lebih rendah, dengan adanya gambaran republik
indonesia kedepannya kita juga dapat merasakan perkembangan serta perekonomian
yang lajunya lebih tinggi dibandingkan tahun sekarang maupun tahun-tahun
sebelumnya. Selain itu, masyarakat dari internal maupun dari eksternal juga
harus mendukung agar tidak terjadi penyalahgunaan perekonomian yang akan
menyebabkan kerugian sehingga bisa menggeser posisi perekonomian yang sudah
digambarkan kedepannya.
Contoh kasus:
2. Pembangunan Ekonomi
Kegagalan Pembangunan di
Indonesia
Krisis
sosial yang melanda Indonesia sejak 1997 hingga saat ini bukan terjadi begitu
saja, melainkan suatu proses panjang yang melibatkan seluruh stake
holders. Dapat dikatakan, krisis multidimensi yang terjadi hingga saat ini
merupakan wujud nyata dari kegagalan pembangunan. Puncak krisis adalah terjadinya
kerusuhan 1998 yang disusul dengan mundurnya Presiden Soeharto. Kegagalan
pembangunan tidak hanya disebabkan oleh karut-marutnya pelaksanaan pembangunan
di lapangan, melainkan dimulai dari hulunya.
Geografi
Indonesia sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau dengan sarana komunikasi
dan pengangkutan yang belum sempurna. Hal ini mengakibatkan banyaknya hambatan
dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kemudian keadaan rakyat, yang
menjadi sarana penerangan dan penyuluhan, masih sangat heterogen dengan kondisi
sosial ekonomi dan tingkat pendidikan serta kecerdasan yang masih sangat
terbatas. Keterikatan sebagian besar rakyat pada tradisi dan kondisi lingkungan
juga merupakan hambatan untuk mengadakan pembaharuan dalam
pandangan maupun sikap hidupnya.
Jika kita menyoroti tentang sumber
daya manusia yang ada, dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki
sumber daya manusia yang sangat besar, tetapi kualitas SDMnya tidak sesuai yang
diharapkan. Hal ini juga dapat menghambat pelaksanaan pembangunan. Seperti yang
kita lihat, tenaga-tenaga ahli kebanyakan didatangkan dari luar negeri.
Kemudian masalah sumber daya alam, Sebenarnya bangsa kita memiliki sumber daya
alam yang sangat besar, tetapi kita tidak bisa mengolahnya sehingga harus
mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari luar negeri. Dengan demikian,
sumber daya alam yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran rakyat
yang sebesar-besarnya tidak bisa maksimal karena harus berbagi keuntungan
dengan pihak kedua.
Kegagalan atau keberhasilan pembangunan
sangat tergantung dari pihak pelaksana (pemerintah dan masyarakat). Pemerintah
dalam merealisasikan suatu kebijakan harus mendapat dukungan dari rakyatnya,
karena tanpa dukungan dari masyarakat suatu kebijakan tidak dapat berjalan
dengan lancar. Kemudian orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan juga
sangat menentukan kelacaran pembangunan, yaitu moral yang dimiliki oleh para
pejabat. Sebagai contoh banyak para pejabat yang melakukan korupsi, sehingga
dana-dana yang sebenarnya untuk pembangunan, sebagian masuk kantong para
pejabat. Hal tersebut tidak kita sadari dapat menyebabkan ketidaklancaran
pembangunan.
Pendapat :
Krisisi sosial terjadi di
Indonesia sejak tahun 1977 dan puncak terjadinya krisis sosial tahun 1998
disusul mundurnya Presiden Soeharto yang merupakan wujud nyata kegagalan
pembangunan di Indonesia. Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia yang sangat
besar, tetapi kualitas SDM sendiri tidak sesuai harapan. Seperti banyak tenaa
ahli yang kita miliki, tetapi malah mendatangkan tegana ahli dari luar negeri.
Kedua Sumber Daya Alam yang sangat berlimpah, namun tidak dimanfaatkan dengan
baik, justru kita bekerjasama dengan perusahaan luar negeri untuk urusan
import, sehingga SDA tidak berfungsi dengan baik.
Menurut kami, egagalan atau keberhasilan
pembangunan tergantung dari pemerintah dan rakyat itu sendiri. Pemerintah
sanfan menentukan kelancaran pembangunan yaitu dengan moral baik yan dimiliki
pejabat itu sendiri. Sebagai pejabat negara, tidak seharusnya melakukan
korupsi, karena sama saja itu menggunakan uang rakyat dari pembayaran pajak,
maupun kasus suap peradilan. Rankyat juga harus membantu progam pemerinta
dengan rjin membayar pajak agar pembangunan ekonomi berjalan dengan baik.
Secara
geografis Indonesia sangat luas terdiri ribuan pulau dengan sarana pengangkutan
yang belum sempurna. Hal itu mengakibatkan gagalnya pembangunan di Indonesia.
Keadaan rakyat yang belum terpenuhi kebutuhan ekonomi maupun dalam hal
pendidikan juga memperlambat pembaharuan pandangan maupun sikap hidupnya. Jadi
pemerintah juga harus memperhatikan rakyatnya juga, jangan hanya mementingkat
diri sendiri maupun partai yang dia naungi.
DAFTAR
PUSTAKA
https://googleweblight.com/?lite_url=https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/02/permasalahan-ekonomi-di-indonesia.html?m%3D1&ei=MzchiTk_&lc=id-ID&s=1&m=507&host=www.google.co.id&ts=1492873374&sig=AJsQQ1B3sYHSwaCfgUHUUJfbKHg3lZoT8g
Sukirno,sadano.
2008. Ekonomi Pembangunan.
Jakarta:kencana
Mulyadi,endang.
2013. Pengantar Ekonomi dan Bisnis.
Jakarta:yudistira